Konsep Kategorisasi Dokumen Terjemahan

Penerjemah membaca teks dan juru bahasa mendengarkan teks bukan secara tunduk patuh terhadap suatu “semangat” yang lebih tinggi dari teks, tidak juga menurut pemahaman pribadi yang semrawut, tetapi di pandu oleh keinginan orang yang membutuhkan dan memesan terjemahan.

Penerjemah bukanlah pengirim pesan teks-sumber (TSu), tetapi pencipta teks dalam kebudayaan-sasaran yang mengadopsi maksud orang lain agar menghasilkan sebuah alat komunikasi untuk kebudayaan sasaran, atau teks dalam kebudayaan-sasaran yang mengkomunikasikan kebudayaan-sumber.

Secara rinci berikut pengertian penerjemah yang dapat dijadikan referensi untuk sekedar berbagi informasi, Diantaranya adalah

(1) penerjemah bukanlah alat pengarang asli seperti yang sering diasumsikan teori-teori terdahulu, me lainkan alat kebudayaan sasaran;

(2) ada kekuatan-kekuatan sosial-yaitu, orang-orang yang bekerja bersama sama-dalam kebudayaan sasaran yang mengatur kebutuhan komunikasi kebudayaan itu dan menghadirkan penerjemah dengan tugas spesifik untuk memenuhi kebutuhan tersebut; dan

(3) pesan teks-sumber yang datang kepada penerjemah selalu disampaikan lewat perantara, sudah dibentuk, dan pada taraf tertentu “telah ditafsirkan sebelumnya”, oleh tatanan kebudayaan-sasaran yang kompleks.

Baca Fasih Memahami Makna Dalam Terjemahan

Teks adalah tindakan komunikatif yang dapat diwujudkan melalui kombinasi sarana verbal dan nonverbal.

Artinya, teks bukanlah benda statis yang dapat dipelajari dalam “kondisi laboratorium” dan dapat dipaparkan secara objektif dan terpercaya. Teks merupakan tindak sosial; teks menjadi bagian dari keanekaragaman situasional se mua tindakan tersebut. Kekuatan teks sebagai tindakan tak hanya lewat kata-kata, tetapi lewat nada suara (yang diucapkan atau dibacakan dengan lantang), gerak tubuh, dan ekspresi, “ilustrasi, tata letak, logo perusahaan, dan lain-lain.

Demikian pula, teks sumber yang ditemukan penerjemah di dalam buku atau kantor dokter gigi akan sangat berbeda dengan teks yang dikirimkan lewat faks atau e-mail oleh klien atau agen kepada penerjemah, walaupun kata-katanya mirip. Tindakan nonverbal mengirimkan teks lewat perangkat elektronik untuk diterjemahkan sebenarnya mengubah tindakan komunikatif.

Dokumen atau naskah yang ditemukan oleh penerjemah di kantor notaris juga akan sangat berbeda seolah olah dokumen tersebut memiliki warna sendiri yang berbeda dengan warna dokumen lain. Tetapi untuk mengurai masing-masing warna dokumen penerjemah tidak harus menjadi profesi lain, cukup dengan menjelma dan berpura-pura saja.

Hal ini akan sangat membantu penerjemah untuk mengerjakan dokumen terjemahan yang beragam warna. Karena seorang penerjemah tidak akan menerima dan mengerjakan satu jenis dokumen, para pengguna dan perusahaan jasa penerjemah hanya tahu bahwa Anda adalah seorang penerjemah.

Leave a Comment