Dedikasi Penerjemah Berdasarkan Pengalaman

Dedikasi terhadap pengalaman “praktis” penerjemah yang sebenarnya dalam konteks profesional yang sesungguhnya, telah menjadikan pendekatan ini sangat menarik bagi banyak praktisi dan maha siswa penerjemahan.

Seperti layaknya semua teoretikus, teoretikus penerjemahan fungsional benar-benar menyederhanakan bidang sosial penerjemahan dalam penyusunan teorinya. Dari kompleksitas dunia nyata yang menumpulkan pikiran, mereka beralih pada keseimbangan relatif antara abstraksi dan idealisasi reduktif, antara dia gram-diagram yang dianggap sudah menyeluruh, dan jargon yang tampaknya datang dari Mars. Namun, karena mereka sendiri adalah penerjemah profesional dan teori teori mereka berasal dari pengalaman praktis/induktif me reka sendiri, orang-orang ini juga menjaga loyalitas ter hadap kompleksitas praktek.

Merumuskan pola-pola raksasa yang hanya akan menjelaskan bagaimana fungsi jaringan sosial yang mengelilingi penerjemah, mereka tetap mengingatkan pembaca mereka bahwa segala sesuatunya tidak pernah sesederhana itu-bahwa terkadang komponen teori ini atau itu tidaklah sama.

Baca Juga Fasih Memahami Makna Terjemahan

Penggambaran yang tepat atas metode teoritis di balik pendekatan ini mungkin dapat dihimpun sedikit demi se dikit dari buku Text Analysis In Translation (1991) karangan Christiane Nord, karya terjemahan Inggris dari buku aslinya yang berbahasa Jerman dengan judul Tex tanalyse und Übersetzen (1988).

Dengan cara yang mudah dipahami dan tepat guna, bab pertama berisi ringkasan Nord untuk pokok-pokok penting pendekatan yang ber orientasi pada tindakan atau pendekatan fungsional be rupa analisis, diagram, dan contoh, juga dalam bentuk pernyataan ringkas dan padat yang dicetak tebal dengan huruf lebih besar dan dilingkungi kotak. Mari kita manfaatkan pernyataan-pernyataan tersebut untuk mengenal pendekatan fungsional ini:

Sebagai tanda linguistik yang terikat kebudayaan, baik teks sumber maupun teks sasaran ditentukan oleh situasi komunikasi tempat teks-teks itu bertindak sebagai penyampai pesan.

Tidak salah ketika ada peribahasa yang mengatakan “pengalaman adalah guru terbaik” dan tentu tanpa pengalaman penerjemah akan menjadi semakin amatir dan tidak cerda. Catat dan rekam pengalaman Anda jika memang anda ingin benar benar menjadi penerjemah profesional dan handal. Karena pengalaman anda akan semakin meningkat apabila terekam dalam satu memori khusus, atau tercatat dalam lembaran lembaran pelajaran yang kapan saatnya akan bisa dibuka sesuai dengan kebutuhan.

Leave a Comment