Cara Menjadi Penerjemah Handal

Pertanyaan yang sering mencuat dalam kelompok diskusi penerjemah on-line seperti Lantra-Latau FLEFO: bagaimana caranya agar saya bisa menjadi seorang penerjemah? Umumnya, para penanya mempunyai kepandaian berbahasa asing yang cukup memadai, pernah (atau sedang) tinggal di luar negeri, dan memperoleh informasi bahwa menerjemah dapat menjadi peluang kerja yang menjanjikan. Bahkan, terkadang para penanya telah menyelesaikan satu atau dua pekerjaan, menikmati ya, dan kini sedang menimbang-nimbang untuk mencoba mencari nafkah dari menerjemah. Namun, cukup jelas orang semacam ini belum dapat disebut sebagai penerjemah, baik bagi si penanya maupun listserve subscriber lainnya. Lalu, di mana letak perbedaannya?

Berikut jawaban dari para penerjemah yang tergabung dalam perusahaan jasa penerjemah di Jakarta. Jawaban yang paling mudah adalah pengalaman. Seorang penerjemah mempunyai pengalaman profesional, sedangkan seorang amatir tidak. Akibatnya, penerjemah berbicara layaknya seorang penerjemah, sedangkan seorang amatir tidak demikian. Seorang penerjemah memiliki pandangan-pandangan profesional mengenai caranya dalam menyelesaikan pekerjaan. Pandangan-pandangan itu tercermin dalam seluruh pembicaraannya.

Seorang amatir belum memiliki pandangan-pandangan seperti itu sehingga sering mengatakan sesuatu yang terdengar menggelikan bagi penerjemah, seperti “Saya tidak mampu membeli laptop, tetapi saya punya teman perempuan yang mengizinkan saya memakai laptopnya kapan saja saya mau.” (Bagaimana kalau tengah malam buta? Ketika ia sedang mengadakan pesta? Apakah ia punya software pengolah-kata versi terbaru, modem/faks model terakhir, dan rekening e-mail?)

Jawaban di atas nyaris benar seluruhnya. Para penerjemah terdengar layaknya seorang penerjemah karena mereka punya pengalaman dalam pekerjaan itu. Masalahnya, jawaban tadi tidak memberi kesempatan bagi seorang amatir untuk bertransisi menjadi penerjemah. Untuk mendapatkan pengalaman, Anda harus terdengar cukup meyakinkan (cukup profesional) di telepon saat agen atau klien mempercayakan suatu pekerjaan kepada Anda. Bagaimanakah Anda melakukannya tanpa punya pengalaman menerjemah?

Pemecahannya satu: ikutilah program pelatihan penerjemah. Salah satu kontribusi yang diberikan program semacam ini kepada siswanya adalah pemahaman tentang apa artinya menjadi profesional. Sayangnya, ini tidak selalu diajarkan di kelas dan harus didapatkan secara bertahap, yaitu dengan memperhatikan bagaimana para pengajar berbicara tentang profesi ini, bagaimana cara mereka menampilkan diri sebagai seorang profesional. Beberapa program menawarkan pelatihan magang yang memperlancar transisi ke dalam profesi tersebut.

Dm Translations, merupakan jalan keluar bagi siapa saja, terutama mahasiswa lulusan bahasa Inggris, yang menghendaki menjadi penerjemah atau bahkan penerjemah tersumpah. Bergabunglah bersama kami sebagai lembaga jasa penerjemah berpengalaman

Leave a Comment